Status gizi pasien gagal ginjal kronik pendekatan melalui biokimiawi darah
No. Panggil
|
616.61 DIY s
|
Pengarang
|
Diyah Candra Anita;
|
Tempat Terbit
|
Yogyakarta
|
Penerbit
|
Deepublish
|
Tahun Terbit
|
2021
|
Subject
|
Ginjal; ; Penyakit; Gizi;
|
Klasifikasi
|
616.61
|
Abstrak/Catatan
|
Gagal Ginjal Kronis (GGK) merupakan keadaan di mana terjadi penurunan fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan (menahun). Penyakit GGK disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal. Penyakit ini bersifat progresif dan biasanya tidak bisa pulih kembali (irreversible).
Prevalensi penyakit GGK meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan Pusat Data & Informasi Perhimpunan Rumah Sakit (PDPERSI), jumlah penderita GGK diperkirakan 50 orang per satu juta penduduk. Selama kurun waktu dari tahun 1999 hingga 2014, terdapat 16,8% dari populasi penduduk usia 20 tahun mengalami penyakit GGK. Presentase ini meningkat bila dibandingkan data enam tahun sebelumnya.
Penyakit Gagal Ginjal Kronis menjadi masalah besar di dunia karena sulit disembuhkan, serta membutuhkan biaya perawatan yang lama dan mahal. Penyakit Gagal Ginjal Kronis disebabkan oleh penyakit diabetes dan non-diabetes. Hemodialisa merupakan salah satu terapi untuk mengatasi fungsi ginjal yang rusak.Terapi hemodialisa dilakukan untuk membuang sampah-sampah metabolit, seperti ureum dan kreatinin, yang tidak mampu dibuang oleh ginjal. Peningkatan kadar ureum dan kreatinin yang terjadi pada pasien GGK dengan DM dan non-DM akan mempengaruhi biomarker status gizi seperti hemoglobin dan albumin.
Bibliografi halaman 32-39.
|