Terjemah risalah ahlussunnah wal jaamaah



No. Panggil 2X8.1 HAS t
Pengarang Hasyim Asyari; Faizul Munir;
Tempat Terbit Malang
Penerbit Literasi Nusantara
Tahun Terbit 2021
Subject Ahlussunah Waljama'ah;
Klasifikasi 2X8.1
Abstrak/Catatan Sampai saat ini, kitab-kitab maupun tulisan lain Hadlratus Syaikh K.H. Hasyim Asy’ari masih menjadi pegangan umat Islam Indonesia dalam menjalani kehidupan beragama, salah satunya ialah Risalah Ahlussunnah wal Jamaah. Kitab ini menceritakan kondisi umat Islam Nusantara yang pada mulanya bermazhab satu dan memiliki metode pengambilan hukum yang sama. Dalam fikih mereka mengikuti Imam Syafii, dalam teologi mengikuti Imam Abu Hasan al-Asy’ari, dan dalam tasawuf mengikuti Imam al-Ghazali dan Junaid al-Baghdadi.Pada 1330 H/1910 M, muncul berbagai aliran dan pendapat yang saling bertentangan. Sebagian dari mereka merupakan kaum salaf yang berpegang pada para ulama salaf pula dan menganut mazhab yang jelas, berpegang pada kitab-kitab mu’tabar, serta mencintai keluarga Nabi, para wali, dan orang-orang saleh. Ada juga yang mengikuti pemikiran Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha dan mengambil pembaruan Muhammad bin Abdul Wahab an-Najdi, Ahmad bin Taimiyah, Ibnu Qayyim al-Jauziyah, dan Ibnu Abdul Hadi. Mereka mengharamkan apa yang disunahkan kaum muslimin, yaitu berziarah ke makam Nabi saw. serta selalu menyalahi pendapat kelompok lainnya. Kitab ini memberikan gambaran yang jelas atas munculnya berbagai aliran yang menyebabkan banyaknya pertentangan pendapat. Perincian mengenai firqah yang ada dijelaskan secara rinci dengan menukil beberapa pendapat seperti Syaikh Muhammad Bakhit al-Hanafi al-Muthi’i dan al-Qadli Iyadl.Dalam kitab ini pula, Hadlratus Syaikh K.H. Hasyim Asy’ari memberikan penjelasan yang ringkas namun padat mengenai Ahlussunnah wal Jamaah yang bisa digunakan sebagai pedoman umat Islam Indonesia dalam akidah maupun dalam menjalani kegiatan ibadah. Peringatan juga diberikan agar berhati-hati dalam mengambil ilmu agama dan tidak mengambilnya dari orang yang bukan ahlinya. Pesan kepada umat Islam di Nusantara agar selalu dalam jamaah sesuai dengan hadis Rasulullah saw.: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengumpulkan umatku dalam kesesatan, pertolongan Allah akan diberikan kepada jamaah, dan orang keluar dari jamaah maka akan berada dalam neraka seorang diri.” (HR at-Tirmidzi.)