Perbandingan efektivitas daya adsorpsi sekam padi dan cangkang kemiri terhadap logam besi (Fe) pada air sumur gali
No. Panggil
|
628.162 LOT p
|
Pengarang
|
Botahala, Loth;
|
Tempat Terbit
|
Yogyakarta
|
Penerbit
|
Deepublish
|
Tahun Terbit
|
2019
|
Subject
|
Air; ; Penelitian; ; Pemurnian; Air; ; Penelitian; ; Pencemaran;
|
Klasifikasi
|
628.162
|
Abstrak/Catatan
|
Pada umumnya, sebagaian besar penyakit yang diderita oleh manusia berasal dari penggunaan air yang telah tercemar. Pencemaran air oleh logam telah menjadi masalah umum yang dihadapi di seluruh dunia dengan pesatnya perkembangan teknologi dan industri. Menurut Beenakumari K.S. (2009) dalam Balaji R., dkk., (2014), besi termasuk kategori logam berat dan merupakan bahan pencemar dalam air yang melimpah di bumi sekitar 5 % dari kerak bumi. Namun besi (Fe) termasuk kelompok logam berat yang kurang beracun. Artinya bahwa besi dapat menimbulkan gangguan bagi kesehatan yang serius terhadap manusia bila terakumulasi secara berlebihan dalam tubuh, atau melebihi ambang batas yang telah ditetapkan yaitu 0,3 mg/l. Berbagai metode telah digunakan untuk penjernihan air terhadap logam berat sebagai zat pencemar seperti metode adsorpsi, pertukaran ion, osmosis terbalik, pengendapan kimia. Dalam buku ini membahas hasil penelitian dalam hal penggunaan limbah pertanian sebagai adsorben untuk menjernihkan air sumur gali yang tercemar oleh Fe. Penelitian ini dilakukan di Tomang, kelurahan Kalabahi Tengah, kecamatan Teluk Mutiara, kabupaten Alor-NTT, dimana dari hasil penelitian menunjukan bahwa efektivitas adsorben cangkang kemiri lebih baik dari sekam padi dalam proses adsorpsi terhadap logam Fe yang telah mencemari sumur gali penduduk.
Bibliografi halaman 42-48.
|