Eksplorasi senyawa apigenin secara in silico pada mata kuliah bioteknologi
No. Panggil
|
660.6 FAT e
|
Pengarang
|
Fathul Zannah; Mohamad Amin; Hadi Suwono; Betty Lukiati;
|
Tempat Terbit
|
Yogyakarta
|
Penerbit
|
Deepublish
|
Tahun Terbit
|
2019
|
Subject
|
Bioteknologi;
|
Klasifikasi
|
660.6
|
Abstrak/Catatan
|
Diplazium esculentum atau bajei (nama lokal) merupakan tanaman paku-pakuan yang dimanfaatkan oleh masyarakat suku Dayak di Kalimantan Tengah untuk mengobati jerawat. Pemanfaatan diplazium esculentum sebagai tumbuhan obat tradisional masih terbatas pada suatu wilayah dikarenakan belum adanya pembuktian secara ilmiah. Buku ini dengan judul "Eksplorasi senyawa apigenin pada diplazium esculentum secara in silico bertujuan untuk memaparkan pembuktian secara ilmiah potensi diplazium esculentum sebagai bentuk sainstifiskasi jamu. Pembuktian potensi diplazium esculentum sebagai anti jerawat secara ilmiah dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan bioinformatik. Pendekatan bioinformatik secara in silico digunakan untuk menganalisis karakteristik senyawa alami anti jerawat serta untuk mengidentifikasi protein target yang potensial terhadap suatu senyawa alami. Buku ajar yang telah disusun ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menambah wawasan dan informasi baru bagi mahasiswa untuk memahami proses desain obat menggunakan bahan alami menggunakan pendekatan bioinformatik dan membantu mahasiswa dalam mengungkapkan potensi senyawa alami lainnya sebagai bentuk sainstifikasi kearifan lokal di daerahnya masing-masing.
Bibliografi : halaman 79-86.
|