Lokalitas kisah Ibrahim dan Musa : antara tafsir Al-Misbah dan tafsir Al-Azhar
No. Panggil
|
2X1.32 ANW l
|
Pengarang
|
Anwar Mujahidin,; Khoirul Imam;
|
Tempat Terbit
|
Yogyakarta
|
Penerbit
|
Pustaka Pelajar
|
Tahun Terbit
|
2019
|
Subject
|
Tafsir Al; Qur'an Tahlili;
|
Klasifikasi
|
2X1.32
|
Abstrak/Catatan
|
Buku ini hadir dengan asumsi dasar bahwa kehadiran karya tafsir di Indonesia dari orang Indonesia dari generasi kegenera si, seperti tafsir al-Azhar dan al-Mishbah, menunjukkan adanya kegiatan pembacaan dan pemahaman terhadap al-Qur'an yang diorientasikan untuk konteks ke-lndonesiaan. Pertemuan tersebut mempertegas adanya proses kebudayaan dalam penaf siranal-Qur'an. Asumsi tafsir sebagai proses kebudayaan di atas mendorong studi untuk menganalisis dinamika pertemuan antara dunia teks al-Qur'an dan dunia penafsir Indonesia. Karya tafsirTafsir al-Qur'an Indonesia yang akan dianalisis yakni Tafsir al-Azhar karya Hamka yang ditulis tahun 1960-an saat dipenjara; dan Tafsir al-Mishbah karya M.Quraish Shihab ditulis tahun 2000-ansaat menjabat duta besar.Hamka adalah ketua MUI pertama, dan Quraish Shihab adalah pengurus MUI tahun 1980. Hamka adalah pengurus Muhammadiyah, sedangkan Quraish Shihabadalahpengurus NU.Buku ini mengulas kisah-kisah Ibrahim dan Musa.Karena keduanya memuat sejumlah tema-tema penting dilihat dari sudut pandang antropologi kebudayaan. Sebuah diskusi pencarian agama dan nilai baru, keluarga, dan hubungan antaranggota keluarga, serta relasi antara keluarga dengan pewarisan nilai-nilai agama.
|