Selasa, 06 Maret 2023 Perpustakaan UIN Walisongo Menyelenggarakan acara workshop pengembangan soft skill dengan tema “menulis tanpa plagiasi, bisa ngga ya?”. Acara ini diikut oleh mahasiswa dari berbagai Fakultas dan Jurusan di UIN Walisongo Semarang dengan jumlah peserta 80 orang. Bertempat di ruang teater lantai 4 Gedung Library and ICT Center. Menghadirkan 2 orang narasumber dari pustakawan UIN Walisongo sendiri, para peserta cukup antusias mendengarkan materi dan mengikuti praktek menulis dan memparafrasa secara langsung. Materi pertama disampaikan oleh Bapak Umar Falahul Alam. Beliau menyampaikan bahwa ide menulis bisa didapat dari mana saja, misalnya apa yang dilihat, dirasa, dibau, didengar. Jika jaman dahulu menulis itu melalui surat, diari, namun saat ini bisa dilakukan diberbagai media seperti media sosial. Membuat postingan pun bagian dari menulis. Langakah awal untuk menulis adalah menemukan ide yang didapat dari kehidupan sehari hari, kemudian mengumpulkannya setelah itu memilah satu topik yang ingin dibuat tulisan. Materi kedua disampaikan oleh Bapak Bahrul Ulumi. Beliau menyampaikan dalam materinya bahwa Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai. Tiga tips untuk menghindari plagiasi antara lain mengutip secara langsung (Quote directly) yaitu dengan menempatkan tanda kutip (“...”) di awal dan akhir kata dan identifikasi sumbernya, Parafrase (Paraphrase), artinya kemukakan informasi menggunakan kata-kata sendiri dan identifikasi sumbernya, Ringkas (Summarize) yaitu ambil gagasan-gagasan pokok dan parafrase, serta identifikasi sumbernya, berarti mengambil kata-kata dari sumber lain dan menyatakannya kembali, menggunakan kosa kata sendiri. Strategi yang bisa digunakan untuk parafrase antara lain. Gunakan sinonim untuk semua kata yang tidak umum, kata-kata seperti dunia, makanan, atau sains sangat mendasar bagi kosa kata kita sehingga sulit untuk menemukan sinonim, ubah struktur kalimat, ubah kalimat dari aktif ke pasif dan sebaliknya, ubah klausa menjadi frasa dan sebaliknya, ubah bagian pembicaraan.