Monday, 3 October 2022 15:48

Memanusiakan Manusia tanpa Pandang Bulu



Disability is one part of human nature”, tukas Abi Maritama.

Salah seorang penyandang disabilitas yang meramaikan acara “Advancing Inclusivity Policies for working Women and People Living with Disabilities” yang diselenggarakan oleh American Corner bekerjasama dengan @america. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Selasa, 20 September 2022 oleh tiap corner di setiap universitas yang bekerjasama dengan American Corner. Terselenggaranya acara ini oleh American Corner UIN Walisongo bertempat di gedung teatrikal perpustakaan. Moderator membuka diskusi dengan melemparkan pertanyaan penggugah seputar dampak pandemic covid-19  pada perempuan kemudian dilanjutkan pertanyaan mengenai perbedaan antara sex dan gender.

Disabilitas merupakan keniscayaan. Penyandang disabilitas adalah bagian dari ragam manusia. Tercatat hingga saat ini, pendataan terhadap penyandang disabilitas belum terekap dengan baik di negara berkembang. Tanpa terkecuali di Indonesia sendiri, data yang disajikan tidak merepresentasikan dengan baik. Hal ini berdampak pada penanganan pada penyandang.

Abi melontarkan pertanyaan pada audiens untuk memilih antara equality atau equity. Dijelaskan lebih lanjut, equality memberikan pertolongan yang sama rata tanpa memandang perbedaan yang ada sedangkan equity memberi pertolongan sesuai dengan kebutuhan untuk hasil yang maksimal. Hal ini menjadi penting sebagai patokan dalam upaya pemenuhan hak penyandang disabilitas.

Penyandang disabilitas berhak menerima pemenuhan haknya, bukan hanya dari lingkungan social juga dari pemerintah. Pada tahun 2019, pemerintah Indonesia mengamandemen pasal terkait guna mengoptimalkan penanganan pada para penyandang disabilitas. Salah satunya adalah adanya sistem kuota khusus bagi penyandang disabilitas.

Namun begitu diskriminasi pada para disabilitas utamanya perempuan disabilitas tak dapat dihindari. Baik diranah private maupun ranah korporasi. Emiliana Arifin, Direktur Product Supply di Jakarta Plant, P&G yang beroperasi di Indonesia. Pada dasarnya Emili bermimpi dapat bekerja di perusahaan yang bisa memanusiakan manusia. Di P&G sendiri salah satu pilarnya dalam bekerja adalah dengan melihat manusia sebagai bagian terbesar suksesnya korporasi. Itulah mengapa P&G berinisiatif untuk mendirikan baby daycare. Kabar buruknya, daycare ini terimbas dampak pandemic covid-19 secara signifikan sehingga ditutup. Hal ini berdampak pada ruang gerak ibu, utamanya ibu yang juga bekerja.