SEMARANG- American corner UIN Walisongo Semarang mengadakan seminar gender equality#2 dengan tema “Peran Pemuda Dalam Mewujudkan Lingkungan Yang Inklusif” bersama Rina Herlina harpanti, Fasilitator Gender, kamis(6/6).
Seminar ini mampu menarik sebanyak 100 peserta dari berbagai jurusan di UIN Walisongo Semarang.
Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian kedutaan Amerika Serikat di Indonesia terhadap isu-isu gender yang sedang banyak dibicarakan dunia dan menjadi salah satu tujuan sustainable development goals (SDGS) oleh PBB.
Rina Herlina, mengatakan, partisipasi merupakan bentuk komunikasi ketika kita melakukan pembagian posisi dan tanggung jawab yang sekarang ini banyak dipegang oleh para pemuda seperti Gen-Z dan gen Alpa.
Menurutnya, Dalam upaya mewujudkan lingkungan yang inklusif, para pemuda harus memainkan peran yang penting didalamnya.
“ Bentuk partisipasi pemuda itu nantinya ada 3, ada e-enabling yang mana disini Cuma jadi partisipan mendengarkan dan menerima informasi, kedua ada e-engaging menunjukkan tingkat partisipasi yang sudah baik dan sudah mau memberikan informasi dan memberikan feedback,” ucapnya.
“Tingkat partisipasi yang paling atas adalah E-emporing yakni sebagai partisipan kita sudah mampu memberikan saran dalam menyelesaikan masalah dan sudah memiliki peran tertentu untuk turun tangan dalam mewujudkan lingkungan yang inklusif,” lanjutnya.
Dalam simpulannya, ia mengatakan, bahwa secara khusus agar dapat terwujudnya Lingkungan inklusif yang mematahkan stereotip gender yang membuat ruang berpartisipasi menjadi sempit. Secara umum, terkait dengan semua permasalahan diskriminasi agar cepat terselesaikan oleh peran para pemuda.