NU moderatisme dan pluralisme : konstelasi dinamis keagamaan, kemasyarakatan, dan kebangsaan | Perpustakaan Pusat
Text
Didirikan pada tahun 1926, usia Nahdlatul Ulama tentulah sudah tidak muda lagi. Sebagai organisasi keagamaan terbesar di tanah air, Nahdlatul Ulama telah melalui beragam rintangan, karena begitu panjang waktu yang telah ia tempuh. Dan, karena panjangnya waktu yang telah ditempuh tersebut, tak mengherankan jika Nahdlatul Ulama pun menjadi bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI): perannya begitu penting, baik dalam hal kehidupan bermasyarakat maupun politik praktis. Buku yang ada di tangan Anda ini ditulis oleh salah seorang cendekiawan muslim Indonesia yang concern terhadap pemikiran-pemikiran keislaman. Melalui buku NU, Moderatisme, dan Pluralisme ini, ia mengurai secara apik hubungan Nahdlatul Ulama dengan pesantren, moderatisme, kritisisme, hingga Gus-Durisme. Tak hanya sampai di situ, ia juga berhasil menguraikan pergulatan Nahdlatul Ulama dalam gelanggang politik nasional sejak awal berdirinya hingga sekarang, termasuk pula pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 silam. Tentu saja, buku ini sangatlah penting, terutama bagi kalangan Nahdiyin yang ingin mengkaji Nahdlatul Ulama secara serius. Sebuah buku yang sayang jika Anda lewatkan begitu saja. Selamat membaca!
blu210180 | 2X6612 ISM n C1 | Perpustakaan Pusat UIN Walisongo | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
blu210181 | 2X6612 ISM n C2 | Perpustakaan Pusat UIN Walisongo | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain