Keterlibatan perempuan dalam kepemimpinan politik masih belum mencapai titik yang diharapkan. Perempuan dalam kenyataannya banyak mendapatkan rintangan untuk berpartisipasi dalam bidang politik kekuasaan. Hukum adat, norma sosial dan tradisi kerap kali memperlakukan mereka secara diskriminatif. Selain itu, perempuan sendiri sering kali membatasi diri, melakukan self-selection ketika masuk dalam…
Buku ini merupakan seri ketiga mengenai perempuan pemimpin politik lokal, di Pusat Penelitian Politik LIPI. Kajian ini didasari oleh pemikiran kritis terhadap kecenderungan pengabaian pengalaman perempuan dalam analisis politik. Buku ini secara khusus menyoroti bagaimana pentingnya tahap kandidasi atau pencalonan melalui jalur partai politik, sebagai pintu masuk yang harus dapat ditembus oleh s…
Pokok bahasan dalam kajian ini adalah kedudukan dan peranan perempuan pada masa Jawa Kuna. Sesuai dengan pokok bahasan maka yang menjadi pengamatan dalam penelitian ini adalah segala kegiatan perempuan yang didapatkan dari data tekstual maupun data artefaktual dengan memakai kategori analisis gender. Gender adalah prinsip dasar dari hubungan sosial manusia yang didasarkan pada perbedaan dan per…
Di dalam buku ini, pergulatan perempuan yang terikat tali sosio-kultural juga berkonflik yang bernuansa ideologis, terlihat dengan jelas. Mereka bertahan, baik dengan cara melawan maupun 'diam'. Perempuan beradu kekuatan tentang makna feminitas yang tidak selalu tertindas oleh dominasi maskulinitas. Juga tentang matriarki yang tidak musti kalah oleh desakan patriarki. Di balut dalam tujuh bagia…
Buku ini meninjau jalan dimana kritik para feminis telah menggambarkan perbedaan kultural antara apa yang “feminis” dan yang tidak, sambil menunjukkan bagaimana identitas feminis seringkali diproduksi sebagai bentuk penolakan atas bentuk dan praktik feminin. Terakhir, buku ini menampilkan bagaimana implikasi posisi tersebut terhadap posisi politik budaya feminis. Penulis juga mengilustrasik…
Lelaki dan perempuan tidak hanya merupakan dasar dalam pembagian kerja, tetapi juga menjadi alat pemisah yang tegas dalam pengakuan dan pengingkaran sosial, ekonomi, dan politik. Pemisahan ini telah mengakibatkan "ketimpangan gender" yang tidak hanya berasal-usul dari suatu kultur, tetapi juga dikuatkan secara kultural melalui berbagai bentuk wacana. Wacana tandingan yang berusaha menggugat heg…