Image of Menimbang pluralisme : belajar dari filsuf dan kaum sufi

Text

Menimbang pluralisme : belajar dari filsuf dan kaum sufi

Pluralisme pernah menjadi isu terpanas di jagat intelektual Indonesia pada tahun 2000-an. Puncaknya ketika MUI pada 2005 menerbitkan fatwa haramnya paham pluralisme—bersama dua saudaranya: liberalisme dan sekularisme. Sayangnya, penghakiman atas istilah/konsep pluralisme itu sering muncul dari prasangka atau pemahaman yang kurang mendalam dan menyeluruh. Nah, buku ini ingin memperlihatkan kepada pembaca, bagaimana para sarjana Muslim terkemuka memahami/mendekati agama, dari sudut disiplin yang berbeda, dengan suatu cara yang boleh jadi dianggap melampaui diskursus keagamaan arus utama. Mereka menggali substansi dan kedalaman teks serta keragaman tafsir atasnya. Sudut disiplin yang dimaksud adalah kalam (teologi), fiqih (hukum), dan tasawuf (mistisisme). Teks-teks keagamaan itu dibaca oleh mereka melalui mekanisme penggabungan aktivitas nalar rasional, filosofis, dan permenungan kontemplatif. Mereka adalah para Mahaguru Pencerahan: Imam Abu Hamid al-Ghazali, Ibn Rusyd al-Hafid, Syaikh Muhyiddin Ibn ‘Arabi, Husain Manshur al-Hallaj, dan Imam Fakhr al-Din al-Razi.

Bibliografi dan indeks halaman 197-215.

Ketersediaan
KU2302982X7.1 HUS m C.1KUPI CornerTersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
KU2302992X7.1 HUS m C.2KUPI CornerTersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
2X7.1 HUS m
Penerbit
Bandung : Mizan Pustaka.,
Deskripsi Fisik
xx, 215 halaman ; 23 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9786239610401
Klasifikasi
2X7.1
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
volume
Edisi
Edisi kedua, cetakan I, Juni 2021
Subjek
Filsafat Islam
Pluralisme keagamaan
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar
Anda harus masuk sebelum memberikan komentar